Konsep Uang dalam Islam dan Konvensional
Konsep Uang dalam Islam dan Konvensional
Islam sebagai agama yang mengatur keseluruhan hidup manusia, memberikan informasi, landasan atau dasar-dasar mengenai konsep yang dalam islam. Konsep uang dalam islam juga memiliki perspektif konvensional, yaitu pandangan yang dilihat oleh kacamata non ajaran islam.
Fungsi Uang Menurut Islam
1. Alat Tukar dalam Transaksi Ekonomi
Di dalam islam, uang berfungsi sebagai alat tukar untuk proses transaksi ekonomi. Alat tukar berarti uang memiliki nilai tertentu yang setara jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan dalam proses ekonomi atau jual beli. Islam menempatkan uang bisa dalam bentuk emas, perak atau dinar. Konsep mata uang ini tentunya berbeda-beda antar masing masyarakat dan bangsa. Hanya saja, di zaman Rasulullah dulu, emas, perak, dan dinar menjadi mata uang utama yang digunakan.
Dalam masa saat ini tentu saja mata uang sangat bervarian dan berbeda. Untuk itu, terdapat konversi yang dapat menyeimbangkan nilai mata uang di satu negeri dengan negeri lainnya dengan berpatokan pada standart yang sama.
2. Menunjang Misi Khalifah fil Ard
Khalifah fil Ard artinya memberikan kemakmuran, menegakkan keadilan, menciptakan kesejahteraan dan hukum keseimbangan di muka bumi. Khalifah fil ard artinya juga mengoptimalkan apa yang telah Allah titipkan di muka bumi kepada manusia agar hasilnya berkah dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk itu, sebagai penunjang maka uang tidak perlu berlebihan atau menjadi megah mewah dalam hidup.
Untuk bisa mendapatkannya maka manusia harus berikhtiar salah satunya dengan memiliki uang.
3. Dapat Menjadi Ujian dan Cobaan Hidup
Uang merupakan bagian dari harta manusia. Ada banyak uang dan minimnya uang dapat membuat ujian kehidupan manusia. Allah melarang umat islam untuk miskin atau tidak memiliki harta, namun Allah pun menyuruh manusia untuk tidak hidup berlebih-lebihan. Kehidupan sederhana dan cukup adalah yang seharusnya dipikirkan dan dijalankan oleh umat islam.
Sebagaimana sahabat dan Rasul terdahulu, kehidupan mereka yang bergelimpangan harta tidak membuat mereka tidak menyembah dan lalai kepada Allah. Begitupun dalam kondisi terhimpit, mereka tetap bersyukut dan menjalankan kehidupan mereka dengan ibadah sebaik mungkin.
4. Harta, Nikmat, dan Titipan Allah
Uang adalah harta yang memang Allah titipkan kepada manusia. Uang dalam islam ditempatkan Allah sebagai harta dan kenikmatan yang harus manusia syukuri. Uang seharusnya bukan menjadi penghalang bagi manusia untuk dapat beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
Kita dapat mencontoh Nabi Sulaiman. Ia seorang Nabi yang hidup dalam kecukupan, harta yang cukup berlimpah namun tetap rendah hati juga tetap menyembah Allah dengan sebaik-baiknya. Harta yang dimiliki dikelola dengan baik dan dioptimalkannya untuk dapat membangun negerinya dan masyarakat yang dipimpinnya.
Selain itu, umat islam juga harus mengetahui hal-hal ekonomi islam lainnya seperti Macam-macam Riba, Hak dan Kewajiban dalam Islam, Fiqih Muamalah Jual Beli, dan Jual Beli Kredit Dalam Islam, agar dapat menjalankannya sesuai tuntunan islam.
Perbandingan dengan Konsep Konvensional
1. Ukuran Kebahagiaan dan Keuntungan
Perspektif konvensional memandang bahwa ekonomi khususnya masalah uang adalah untuk mendapatkan dan mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Ukuran kebahagiaan manusia ditempatkan dalam uang. Padahal, tidak selalu orang yang memiliki uang banyak selalu mendapatkan kebahagiaan.
2. Modal Dasar
Uang dalam perspektif konvensional juga memandang bahwa hal utama adalah uang menjadi modal dasar. Berbeda dengan konsep islam, modal ini harus dioptimalkan dan memberikan dampak bagi sosial. Sedangkan dalam perspektif konvensional tidak banyak diatur masalah perspektif sosial, juga kebermanfaatannya bagi manusia lainnya. Untuk itu, tidak banyak dikenal istilah dana sosial. Maka efeknya adalah kepada individualisme yang berkembang di masyarakat.
Sangat terlihat bahwa islam dan pandangan konvensional memiliki pandangan yang berbeda terutama dalam menempatkan atau mendudukkan uang dalam hidup manusia. Sejatinya, islam menempatkan masalah uang dalam hidup manusia hanya untuk menunjang agar manusia mencapai konsep uang dalam islam, yang sesuai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .
Biar sebelah panas😅
BalasHapus