BULETIN PERBANKAN BULAN APRIL
AKSELERASI PERBANKAN SYARIAH
PT
Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus melakukan akselerasi dan inovasi untuk
memperkuat pondasi bank syariah. Dimana akselerasi sendiri memiliki pengertian
suatu proses untuk mempercepat suatu program pelaksanaan yang dilakukan suatu
lembaga atau instansi perusahaan. Tujuan dari akselerasi pada bank syariah yaitu
untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Tujuh
kunci akselerasi akan dibangun BSI dengan berbagai subtansi yang saling
berkesinambungan. Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah
Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo pada Seminar Nasional yang
diselenggarakan BSI bersama Universitas Muhammadiyah Tangerang dan IAEI (Ikatan
Ahli Ekonomi Islam). Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang Ahmad Amarullah dan Sekretaris Jenderal DPP IAEI
Indonesia Astera Primanto Bhakti.
Abdullah
Firman Wibowo mengatakan BSI terus mengimplementasikan tujuh kunci akselerasi
perbankan syariah yang harus kuat, diantaranya : pada sisi IT dan digital, adanya
peningkatan kapasitas SDM di seluruh elemen pegawai bank syariah sehingga mampu
menjadi finansial konsultan bagi nasabah dan investor, fokus membangun sektor
ekosistem halal, businesss model, adanya sinergi dan kolaborasi, adanya dukungan
dari segenap pemangku kepentingan, serta adanya literasi perbankan syariah.
BSI
optimis bahwa keberadaan bank syariah menjadi energi baru yang memiliki tiga
pilar kekuatan dan uniqueness. Yakni prinsip bagi hasil yang membuat perbankan
syariah resilence (tangguh) di tengah kondisi ketidakpastian, adanya asset
based financing yang memiliki
underlying/jaminan asset yang jelas sehingga dari sisi bank memiliki kekuatan
dari sisi hukum dan akad, serta demand (tuntutan) masyarakat yang tinggi untuk
merasakan experience (pengalaman) bertransaksi sesuai prinsip syariah.
Hal
ini semakin dikuatkan oleh dukungan pemangku kepentingan melalui berbagai
peraturan yang mendukung kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Diantaranya
penerapan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Qonun Aceh, pilihan dan kebebasan yang
diberikan terkait pengelolaan finansial
untuk payroll maupun fasilitas pembiayaan konsumer bagi ASN, TNI dan POLRI.
Industri
perbankan syariah di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki
peluang pertumbuhan menarik secara global. Hal ini semakin didukung dengan
populasi 209,1 juta penduduk muslim di Indonesia dan potensi industri halal
mencapai Rp 4,375 triliun. Dari sisi kinerja keuangan, per September 2021 lalu
perbankan syariah menunjukan kinerja positif. Indikator aset, pembiayaan, dan
DPK perbankan syariah tumbuh positif diatas perbankan nasional. Diantaranya
dari sisi asset tumbuh 12,24 %, pembiayaan tumbuh 7,48% serta DPK tumbuh 9,42%.
BSI
terus membuka dan mengembangkan bisnisnya sehingga harapannya mampu menjadi
bank syariah yang universal, modern dan inklusif. Dengan berbagai strategi
menjadi beyond organik dengan membuka peluang pertumbuhan anoraganik, beyond
banking dengan membangun ekosistem ZISWAF serta menjadi beyond Indonesia yang
menjadikan BSI siap di kancah global.
Komentar
Posting Komentar